Mahasiswa Mengeluh, Juknis Ujian KPM Tidak Terealisasi

 

Foto: Peserta ujian laporan akhir kuliah pengabdian masyarakat sebelum acara dimulai

lpmcarakaniainata – Mahasiswa semester VII IAI Nazhatut Thullab Sampang menilai civitas akademika hanya formalitas saja ketika mengadakan suatu acara. Hal ini disampaikan oleh mahasiswa yang melaksanakan ujian laporan akhir kuliah pengabdian masyarakat (KPM). Sabtu, 23/10/2021.


Informasi yang didapatkan oleh mahasiswa bahwa kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada hari senin, 18 oktober 2021, namun diundur dikarenakan banyak mahasiswa yang menolak dengan pertimbangan-pertimbangan, salah satunya yaitu datangnya informasi terkait ujian kuliah pengabdian masyarakat (KPM) tersebut mendadak.


Mahasiswa beranggapan ujian laporan akhir kuliah pengabdian masyarakat ini bukan seperti presentasi makalah, oleh karena itu butuh waktu untuk mahasiswa mempersiapkannya begitupun civitas akademika.


"Saya sudah mempersiapkan hal-hal yang tertulis di juknis ujian laporan akhir kuliah pengabdian masyarakat, namun saat saya menghadiri acaranya kemudian presentasi, semua hal yang saya persiapkan tidak menjadi penting" ujar salah satu peserta ujian kuliah pengabdian masyarakat (KPM) prodi hukum semester VII


Survei dari kegiatan ini menjelaskan bahwa civitas akademika kurang persiapan, dibuktikan dengan fasilitas yang digunakan hanya seadanya saja. Proyektor pun tidak ada sehingga banyak mahasiswa mengeluh salah satunya power point yang dibuat tidak digunakan.


Selain itu mahasiswa juga mengeluhkan waktu yang terlampau molor, di petunjuk teknis ujian KPM ini di tekankan bahwa 30 menit sebelum ujian dilaksanakan harus berada di dalam ruang ujian. Sedangkan ruangan saja yang tersedia tidak sesuai dengan yang di jadwalkan, banyak nama ruangan yang tidak sama.


" Saya sudah berangkat sebelum jam 8 dengan tergesa-gesa karena banyak penekanan di JUKNIS ujian ini, kalau di tanya perasaan saya sangat kecewa karena waktu pelaksanaan molor sampai hampir satu jam, apalagi banyak persyaratan yang tetapkan di juknis tidak terealisasi dan itu tetap di ikutkan ujian" ungkap salah satu mahasiswi prodi ekonomi syariah.


" Artinya percuma saya mengikuti semaksimal mungkin ketentuannya tapi ternyata mereka yang leha-leha juga sama-sama ikut" imbuhnya.





Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak